Sabtu, 21 April 2012
Satu lagi, tahapan dalam hidup terlewati, ini adalah langkah awal menuju kehidupan yang sesungguhnya dimana harus berani keluar dari zona aman, yaitu membiayai hidup sendiri dengan mendapatkan pekerjaan yang halal dan dapat mempertanggung jawabkan kehidupan kita. Yak, saya telah lulus dari Universitas Mercu Buana, Fakultas Komunikasi dengan Program Studi Broadcasting.
Tepat ditanggal 21 April 2012 saya diwisuda di Aula Mercu Buana, Meruya. Alhamdulillah saya diwisuda lebih awal dari seharusnya hanya 3,5 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana Komunikasi (S.Ikom). Kebanggan itu terus mengalir, tiada henti seolah hidup saya sempurna di hari itu.
Bukan hanya bangga telah menyelesaikan studi lebih awal, tetapi saya ditetapkan menjadi wisudawan terbaik se jurusan Broadcasting (Alhamduliilah). Bukan ingin pamer atau apalah (sama sekali nggak), saya cuma pengen mencurahkan isi hati (eciieee...).
|
"Piagam Penghargaan dari Rektor" |
Dulu waktu saya TK, saya suka iri melihat teman-teman saya dipanggil kedepan bersama orangtuanya sambil pegang piala karena menang lomba mewarnai gambar. Waktu SD pun serupa pengen banget nama saya yang dipanggil kedepan terus menenteng piala besar (tapi rasanya sulit), saat SMP dan SMA saya memupuskan harapan saya untuk menjadi yang terbaik (mana mungkin saya bisa) apalagi saat UN SMA hasilnya tidak begitu memuaskan (tapi alhamdulillah lulus). Saat ingin masuk PTN, saya mencoba lewat jalur PMDK dengan memilih jurusan komunikasi (D3) di IPB. Saya sudah yakin, akan mendapatkan itu (tapi pupus sudah harapan itu, hati terasa sakit *lebay memang, tapi itu kenyataannya. Saya Kecewa, waktu itu saya sempet bicara "kenapa Allah tidak memberikan satu kesempatan buat saya dapat merasakan hal-hal membanggakan?". Rasa kecewa saya itu, saya tumpahkan dengan tidak perlulah ikuttan ujian saringan masuk PTN seperti SNMPTN, dll nya. saya pikir hanya buang waktu, dan uang (toh, hasilnya juga sia-sia).
Akhirnya saya langsung mencari saja, kampus-kampus apa saja yang memiliki fakultas atau jurusan Komunikasi. Saya sempat memilih Universitas Al-Azhar Jakarta, Interstudi, dan Universitas Mercu Buana. Orang tua tidak mengijinkan di UAI ataupun di Interstudi karena jarak yang cukup jauh dan juga titik macet (transportasi juga sulit), mereka setuju untuk saya ambil kelas reguler di Mercu menteng.
Saya pun langsung mendaftarkan diri disana, tes dan saya dinyatakan lulus. Tinggal menanti hari pertama masuk kuliah saja.
Tetapi, Allah memang tidak pernah tidur. Allah mendengarkan keinginan dari dalam hati saya waktu saya kecil itu, bahkan Allah membuat saya berada di titik kebanggaan paling tertinggi. Saat saya ditetapkan sebagai wisudawan terbaik (setahun sebelumnya saya juga terpilih sebagai mahasiswa berprestasi sejurusan tahun akademik 2009-2010), saya langsung ingat bahwa dulu saya pernah meminta pada Allah, kapan saya bisa membanggakan kedua orangtua saya untuk maju kedepan bersama prestasi yang saya peroleh (Allah mendengarnya). Saya lulus dengan nilai CumLaude IPK 3,93.
Sedikit cerita, bahwa semua perjalanan hidup kita, Allah sudah mengatur. Tinggal bagaimana kita terus ber-ikhtiar dan berdoa, memohon padanya dan ikhlas serta berserah diri pada-Nya dalam menjalani hidup.
Akhirnya saya bisa membuat mama dan ayah tersenyum melihat anaknya maju ke depan podium menerima begitu banyak sambutan dan penghargaan yang diberikan. (sulit rasanya menggambarkan perasaan mereka, walaupun mereka tidak memberikan tanda bahwa mereka bangga. tapi mata tidak akan bohong :)
|
'Udah kaya menang kejuaraan pencak silat (ada medali emas sama perak, hhaa)" |
|
"eits, nama ane ada di buku tahunan wisudawan, hhee" |