Monday, February 24, 2014

Keluarga Subrianto di Taman Sari




Mama dan Ayah kayanya masih semangat buat cari lokasi selanjutnya melakukan foto sesi untuk mas brian dan kak raida. Padahal photografernya (saya sendiri) dan calon pengantinnya terlihat sudah lelah, karena hari sudah siang perut laper, cuaca juga sedang terik-teriknya. Akhirnya diputuskanlah kalau kita akan berkunjung ke kompleks Taman Sari. Hayoooo, siapa yang sudah sering ke Jogja tapi mengabaikan lokasi wisata yang unik satu ini ???

Berjalan menyusuri Taman yang dulu dikenal dengan sebutan "The Fragnant Garden" ini sangat mengagetkan, karena hanya terlihat sisa-sisa kejayaan Taman Sari karena tidak terjaga dengan baik. Sayang banget, padahal dulu Taman ini memiliki luas lebih dari 10 hektare dengan didirikan 57 bangunan yang berupa gedung, kolam pemandian, jembatan gantung, kanal air, maupun danau buatan beserta pulau buatan lorong bawah air (membayangkan betapa megah dan mewahnya Taman sari pada waktu itu, rasanya ingin berada di zaman itu).

Fungsi utama dari Taman Sari yang memiliki arsitektur dengan perpaduan gaya Hindu, Islam, Eropa dan Cina ini adalah pemandian bagi sri Sultan pertama saat itu beserta istri-istri dan putra-putri Keraton. Cerita unik yang didenger dari Guide kita nih, Sultan memiliki tempat khusus, sebuah menara tempat Sultan beristirahat sambil mengamati para selir nya mandi. Dari sekian selir yang dimiliki, yang berhasil memikat hati sang Sultan (Sultan melemparkan semacam bunga melati) dipersilahkan menemui Sultan di menara. hhhiiii

Gemericik air, keindahan arsitekturnya yang kuno, dan pemandangan yang menakjubkan membuat Taman Sari sangat mempesona. Lorong-lorong dan bangunannya menjadikan Taman Sari penuh rahasia yang terasa ingin dikuak untuk dijelajahi. Tiket masuk ke Taman Sari ini sebesar(gak tau ya kalo sekarang berapa)

Wisatawan Lokal     : Rp. 3.000
Wisatawan Asing     : Rp. 6.000

Nah gak afdol dong kalo ane gak posting foto narsis ane sendiri di Taman Sari, hhhaaaa








Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto



Keraton Yogyakarta

DAY 3

Hari ketiga di kota Yogyakarta, setelah kemaren mengambil beberapa foto di Pantai Parangtritis, sekarang kita akan mengambil foto di pusat kota Yogyakarta. Yup, Kraton Yogyakarta menjadi destinasi pertama pengambilan sesi foto prewed mas brian. 
Selain menjadi tempat tinggal raja, Kraton Yogyakarta juga menjadi tempat rekreasi yang menambah pengetahuan kita tentang kebudayaan Jawa. Karena, ditempat ini kita akan disuguhi secara langsung bagaimana budaya Jawa tetap dilestarikan ditengah derasnya budaya asing yang masuk. 

Menurut info yang didapat saat berkunjung kesana, untuk masuk ke Kraton Yogyakarta ini harus membayar tiket masuk seharga :

Wisatawan Lokal       :  Rp. 5.000,- / orang
Wisatawan Asing       :  Rp. 12.500,- / orang

Ijin membawa kamera atau video juga dikenakan biaya, tapi jangan khawatir biaya yang dipungut gak segila tempat wisata di Jakarta kok, cukup merogeh kocek Rp. 1000,- kalian sudah bebas mengambil berbagai foto disana. 
Jangan lupa, mengetahui jam buka kraton Yogyakarta (karna, bisa-bisa sudah tutup), hhheee. Jam Buka di kraton Jogjakarta mulai pukul 08.00 sampai jam 14.00 (sebentaran kan)

Sebenarnya ini bukan peratama kali masuk ke kraton Yogyakarta, tapi ini pertama kalinya mengambil foto untuk preweding. Ketika kita masuk bagunannya masih sangat terawat, bersih, dan sejuk (banyak pepohonan) mungkin bisa dikatakan, kraton Yogyakarta ini merupakan arsitektur istana Keraton jawa terbaik. 

Jadwal pertunjukan harian di kraton
  • Senin - Selasa: Musik gamelan (mulai jam 10.00 WIB)
  • Rabu: Wayang golek menak (mulai jam 10.00 WIB)
  • Kamis: Pertunjukan tari (mulai jam 10.00 WIB)
  • Jumat: Macapat (mulai jam 09.00 WIB)
  • Sabtu: Wayang kulit (mulai jam 09.30 WIB)
  • Minggu: Wayang orang & pertunjukan tari (mulai jam 09.30 WIB)
 Berikut beberapa hasil foto saya bergaya di keraton Yogyakarta, selamat berkunjung semua :)

 Pas banget ada anginnya :)


jam klasik di keraton yogyakarta, favorit !



Bergaya mengarah ke Taman Sari


Wardrobe

Purple Dress by Lafiko Shop
Scarf by Raida's Scarf
Cardigan (Unbranded, murah cuma 25ribu)


Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto


Friday, February 21, 2014

Senja di Parangtritis

DAY 2


Melanjutkan postingan yang sebelumnya, tentang liburan keluarga subrianto ke kota Yogyakarta. Di hari kedua ini, kita langsung meluncur ke pantai yang paling terkenal di jogja, yaa... Pantai Parangtritis. 
Pantai ini sangat lekat dengan legenda ratu Selatan atau Nyi Roro Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa pantai paramgtritis adalah gerbang kerajaan gain ratu Kidul yang menguasai laut selatan. 

Pantai ini juga diayakini pantai terbaik untuk menikmati sunset sambil bermain dengan ATV di gundukkan "gurun pasir" atau menyusuri pantai dengan delman. Makanya pantai ini dijadikan destinasi preweding untuk kak raida dan mas brian.

Main ATV  ketika matahari mulai condong ke barat dan cuaca cerah bikin tambah semangat. AKhirnya kita menyewa satu ATV buat dipake bareng-bareng (hhhaaa) kalo gak salah harga penyewaan 1 ATV itu seharga 50.000,- untuk 30 menit (tapi kayanya kita main lebih dari 30 menit deh) hhaaa. Wuiihhh seru banget main ATV di gundukkan pasir pantai parangtritis, berasa lagi jadi pemain film action :).

Mumpung ada abang ojek ATV, hhee

Keluarga narsis ya mesti foto, hhaa
 
kira-kira jam 3 sore kita sudah sampai di pantai ini, saatnya memvermak kak raida dengan make up dan dress prewednya. Awan-awan disekitar pantai juga lagi mendukung banget, awannya seakan-akan memberikan kesan dramatis pada foto yang gue ambil. Emang rekomen banget kalau pantai parangtritis ini dijadikan spot pemotrettan foto pre-wedding. Karena, didukung dengan senja yang remang-remang dan bayangan matahari berwarna keemasa di permukaan air membuat suasan makin romantis (bayangin ada abang Adam Levine)


Foto berdua sama kakak ipar :)


Saran aja sih, kalau mau ke pantai parangtritis dan tujuan kesana mau melakukan foto sesi mendingan dateng jam 3 sore, insya allah view yang ditawarkan oleh pantai ini membuat hasil foto kalian tidak memerlukan banyak edittan :) dan berkunjungnya jangan di waktu musim hujan ya. Silahkan ada rasakan sendiri pengalaman saya 


Tidak mau melewatkan berfoto di senja yang remang-remang

Lagi dan lagi foto bareng kakak ipar
Foto bareng mas Brian dan Mama

 Dan gue pribadi punya foto favorit, yaitu :

Iya foto favoritnya, foto mama dan ayah..

Wardrobe :

Dress by Tuniq (Jakcloth)
Scarf by Raida's Scarf
Cardigan (unbranded, murah cuma 25 ribu)


Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto


Transit di Purworejo


Kebetulan keluarga subrianto, rata-rata berprofesi seorang guru. Ayah, sebagai kepala sekolah di sebuah SD swasta di Bekasi, Mama wali kelas 3 SD islam di Bekasi, Mas Brian guru olahraga di SD swasta Cikampek, Gue (yang lulusan broadcast) juga nyasar jadi guru komputer di TK Islam Swasta di Bekasi (kebetulan juga satu kantor sama kakak ipar, kak Raida). Enaknya, tanggal libur kita sama semuaaa, jadinya gak pusing-pusing deh nentuin kapan berangkatnya (tinggal cari tanggal merah anak-anak sekolah libur). Jadilah di Bulan Desember tahun 2012 kita sekeluarga (termasuk Kak Raida dan Ibunya) berangkat ke Jogja buat liburan sambi nyicil fotoprewed  kak raida dan Mas Brian.

Day 1 :
Berangkat Naik Mobil yang nyetir Ayah seorang diri (kebetulan Mas Brian & Dimas pada saat itu blm belajar nyetir mobil). Kita berangkat subuh-subuh sampai Purworejo tengah malem sekitar jam 22.30 WIB. Jadi, hari pertama kita gak langsung ke Jogja tapi ammpir dulu dan bermalam di rumah saudaranya Ayah (Keluarga Mbak Tersi). Sekalian, ngenalin calon istri Mas Brian ke keluarga jauhnya ayah (intinya silaturahmi).

Day 2 :
Setelah bermalam di rumah saudara Ayah di Purworejo, kita ke makam leluhurnya keluarga Ayah (ane sendiri juga gak kenal) letaknya ada di perbukittan. Wahhh buat ambil foto juga keren banget deh (walaupun sebenernya di makam, hhheee).
Beberapa momen sempet diabadikan di makam ini:

Narsis di pemakaman :)


Nah setelah ambil beberapa foto disana, kita langsung cabut ke arah Jogja. Tapi, kata ayah kita mampir dulu di Pantai sebelum kota Jogja (sayangnya gue lupa nama pantainya apa, nanti kalo inget, gue perbarui lagi deh di blognya). 
Pantai yang kita kunjungi panas banget, ketika menginjakkan kaki di pasir berasa kebakar.



 Kira-kira begini deh penampakkan pantainya, hhhii

Wardrobe :
Dress by Tuniq (Jakcloth)
Scarf by Intinueshop



 Kelanjuttan ceritanya, ada di posting berikutnya ya :)


Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto


Sesaat di Taman Matahari Bogor

Rencananya dari Little Venice kita mau langsung pulang ke Bekasi, tapi karena bujukkan maut Nur Intan Pangesti Subrianto akhirnya si Ibnu mau juga di ajak ke Taman Matahari dengan iming-iming main rafting. Ternyata dari Little Venice menuju Taman Matahari kita pun terjebak macet :(. Nasib, sampai di Taman Matahari jam 1/2 4 sore (dalam hati berdoa, semoga tempat raftingnya masih buka). Jreng dengan membayar tiket masuk seharga Rp. 15.000/orang (harga weekend) dan sudah termasuk beberapa wahana permainan gratis (sepeda air, sepeda wisata, paddleboat, perahu karet), diskon 20% tiket waterpark, dan diskon 10% sunda express.




Sayangnya tiket dan voucher diskon itu tidak bisa kami nikmati, karena semua wahananya sudah TUTUP, hhhaaaa (ibnu udah pasang muka keselnya), Untungnya iming-imingan gue (Rafting) masih BUKA (alhamdulilah, pulangnya gak dicemberuttin), dengan membayar 25.000/orang kita sudah bisa merasakan rafting selama kurang lebih 15 menit, sayangnya air sungainya saat itu sedang tidak deras (jadi kurang seru deh)



Tapi, taman matahari ini juga bisa jadi alternatif untuk sekeluarga loh, karena tiket masuknya yang amat sangat murah, beragam permainannya, lokasinya sangat luas, banyak tempat-tempat makan, dan ga bikin kantong kalian bolong *recommended

jadi seharian jalan-jalan ke Bogor kira-kira menghabiskan budget, sekitar Rp. 200.000/ 2 orang dengan rincian :

Bensin Motor (Bekasi-Bogor-Bekasi)       : Rp. 40.000,-
Parkir, dll                                                 : Rp. 10.000,-
Tiket Masuk Little Venice (2 Orang)        : Rp. 70.000,-
Tiket Masuk Taman Matahari (2 Orang)   : Rp. 30.000,-
Rafting (2 Orang)                                    : Rp. 50.000,-
_____________________________________________________________________________
                             TOTAL                                         : Rp. 200.000,- / 2 Orang


Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto

Rehat sejenak di "Venice" Bogor (Little Venice)

Sebenarnya udah lama kesana sekitar bulan November tahun 2012, lagi-lagi karna gak sempet posting baru ditahun ini postingnya, hhheee. Udah lama rasanya pengen jalan-jalan (pastinya gak didaerah Bekasi dan jakarta melulu, yang isinya kebanyakkan di dominasi  mall-mall besar, bosen). Setelah browsing-browsing ke mbah google, nemulah tempat yang banyak di rekomen sama orang-orang, karena letaknya yang gak jauh dari ibu kota,murah, dan adem. Cihuuuyyy kita akan jalan-jalan ke Venice (tapi bukan yang betulan) ini kota venice versi KW nya Indonesia, hhheee.




Tempat wisata yang dinamakan "Little Venice" ini tepatnya berada di dalam komplek perumahan atau villa-villa berkonsep unik di Kota Bunga, Cipanas, Bogor. Nah di dalam Kota Bunga itu ada tempat wisata dan wahana bermain Little Venice nya. Meluncur kesana pake motor, sob (upaya mengantisipasi kemacettan). Lumayan bikin pantat pegel nih, bayangin aja dari bekasi ke cipanas, bogor .. manteb !!

Untuk masuk ke Little Venice ini, kalian cukup membayar tiket masuk pakettan yang harganya cuma 32ribu/orang (sudah termasuk tiket masuk, tiket naik gondola, tiket naik missisippi boat). Tapi emang paling berasa ketika naik perahu Gondola ditemani abang-abang perahunya, persis kaya di Itali deh.Jadi selama perjalanan mengelilingi kota Venice ala Bogor ini sekitar 15 menit disuguhi dengan pemandangan layaknya di Eropa, tapi juga ada sentuhan Asianya loh karena kita akan melihat adanya Gerbang Kemakmuran yang ada di China serta Patung Merlion nya Singapura.



Emang deh spot nya bagus banget buat orang-orang sejenis aku (banci foto) hheee, karena arsitekturnya yang dibuat sangat unik. Minusnya, wahana bermainnya sedikit hanya itu-itu saja (membosankan), tapi dari kekurangan itu terbayarkan dengan pemandangan yang indah serta udara yang sejuk, jadi tempat ini bisa menjadi alternatif liburan unik kalian :) 



Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto

Sunday, February 16, 2014

Fishing Valley

Udah lama sih sebenernya jalan ke tempat ini, tapi karna kesibukkan dan gak sempet update blog, jadi baru diposting sekarang deh. Tepatnya sih pada tanggal 18 November 2012 keluarga subrianto (termasuk ibnu dan kak raida) ikut kita ke Fishing Valley. Bagi orang-orang Bogor pasti sudah tidak asing lagi mendengar tempat tersebut. Yup, dari namanya saja kita udah tau tempat apakah yang dituju, yaitu tempat pemancingan ikan kiloan. Mancing ikan ditempat ini kita bakal disuguhi oleh pemandangan gunung salak dan lembah alam asri (pokoknya bagus dan adem bener deh).

Menurut gue mancing disana gampang bener, secara mancing kiloan (semakin banyak dapat ikan, semakin kempes kantong kita). Gue yang sama sekali gak punya bakat mancing ikan aja bisa dapet cuma nunggu bentaran (ikannya juga besar-besar banget), gak berasa pulang-pulang bawa 7kg ikan (untung yang bayar ayah, hhaaaa)

Eiittsss, di Fishing Valley gak cuma bisa mancing aja loh, disana juga ada restorannya dilengkapi fasilitas karaoke (mama langsung kesana tuh karena tau ada karaokenya), kalau gue sih nemenin si ibnu aja mancing sambil poto-poto narsis, hhheee.
Selain itu, disana juga ada Waterpark (walaupun waterparknya nggak besar-besar banget), tapi airnya cukup bersih (sayangnya pas kita kesana lagi gerimis). Masuk ke waterparknya pun nggak merogoh kocek banyak kok, cuma Rp.25.000/orang kita udah bisa berenang bebas disana.

So, berlibur sejenak di Fishing Valley lumayan kok untuk menghilangkan penat selama aktivitas kita :)

Lagi gaya mancing ikan 

Pasang Umpannya

Eksis dulu ah

With Kak Raida (waktu itu masih calon kakak ipar, belum nikah sama mas brian)

Narsis bareng Mama
Terakhir Foto saya lagi, hhheeee

Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto

Thursday, February 13, 2014

Culture Day "Pesona Andalas"

Nah kalau tahun 2014, sekolah kita mengangkat budaya di pulau sumatera dengan tema "pesona andalas" yang paling enyak, makanan nya tersedia nasi padang sampai pempek, manteb !! hhhheee, kalau dulu pake batik sekarang roknya pake kain khas sumatera (songket2 gitu) 



Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto

Culture Day "Betawi"

Tahun pertama ngajar disana, ada suatu kegiatan yang dinamakan "Culture Day"
kegiatan ini menampilkan tarian, nyanyian khas dari daerah yang menjadi tema utamanya. Tahun 2013, Culture Day nya mengangkat tradisi betawi. Mulai tari-tarian yang ditampilkan anak-anak, mulai dari Ondel-ondel, sayur asem, kicir-kicir, jali-jali, dan lainnya. Sampai makanan yang dijual di stand-stand bazaar ala-ala betawi gitu, manteb dah !!
Tapi, apakah penampilan busana gurunya betawi ? sepertinya kurang ya, beginilah penampilan bu guru nya :)





Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto

Ketika Broadcaster Menjadi Guru TK

 Ini foto udah lama banget sekitar bulan November tahun 2013, dimana pada saat itu gue mendapatkan pekerjaan di tempat baru bukan pekerjaan baru. Yup, menjadi seorang pengajar. Pertama kali ngajar saat umur gue masih 18 tahun, awalnya saat umur gue segitu dan sedang asik-asiknya merasakan bangku kuliah, yang memaksa gue membutuhkan banyak uang. Kaya ABG pada umumnya, butuh duit langsung minta ke mama atau ayah. Awalnya sih dikasih terus, tapi lama-lama mama gerah juga kayanya, akhirnya diputuskanlah konsep baru "KALAU MAU DUIT ITU KERJA, BUKAN MINTA" ... jreng-jreng perarturan baru itu membuat gue berfikir, aihhh... berasa kaya di FTV.

Dan pada saat itulah, mama nyuruh untuk kerja di sekolahan yang dia rintis bertahun-tahun di daerah cikampek untuk ngajar komputer. Gak ada basic sih, kuliah aja jurusan broadcast, bukan komputer ataupun pendidikkan. Tapi hoby emang main komputer sih, dari kecil juga mama udah beliin komputer, makanya sejak SD kelas 2, gue udah pakai kacamata yang dikasih rantai gitu (Aiihhh jadi flashback kan tuh). Akhirnya ditetapkanlah setiap hari Senin (karena hari itu doang yang gak ada jadwal kuliah) intan harus mengajar kelas 4-6 pelajaran komputer setiap minggunya. Eiitttssss, ternyata ketagihan loh sama yang namanya ngajar hampir 2 tahun gue ngajar di sekolahan mama di Cikampek, berangkat-pulang naik kereta sendirian (preman banget sob). Dan pekerjaan itu terhenti ketika kuliah memasuki semester 4 yang jadwalnya bener-bener padat dan banyak tugas kuliahnya.

Penampilan saat menjadi guru TK
Penampakkan seorang broadcaster nyasar jadi guru TK
Bentuk Sekolahnya
Taman Bermainnya
Kelar kuliah tahun 2012 bulan April, mama mulai buka sekolahan baru di daerah cikarang (masih TK aja sih). Dan gue disuruh ngajar disana, sambil nunggu dapet kerjaan :(. Awalnya nolak, karena udah mikir masya Allah suruh ngajar TK, ngajar apaan gue, mana masih bocah-bocah, kaga ngerti huruf dan angka, dan pikiran jelek lainnya. Tapi demi berbakti pada orangtua akhirnya nerimo juga (malah kayanya kaya ngejilat ludah sendiri). Iseng-iseng ngelamar jadi guru komputer di sebuah TK swasta, melalui beberapa tahap masuk kesana, nggak taunya diterima Sampai gue ngetik cerita inipun status gue masih jadi guru TK disana, hhiiii :P 


Ruanganku

Please follow @intinueshop
Also me..@intansubrianto and my Instagram: Intansubrianto


Followers